Posted by : Unknown
Kamis, 09 Mei 2013
Jakarta - Permintaan perhiasan di Indonesia semakin meningkat sejalan bertambahnya kelas menengah atas. Sayangnya kelompok kelas sosial ini malah suka membeli perhiasan keluar negeri terutama di Hong Kong.
"Setiap tahun ada 50 juta orang yang daya belinya meningkat. Jangan sampai yang mau beli perhiasan itu harus ke Hong Kong seperti sekarang ini," ungkap Dirjen Industri Kerjasama Internasional Kementerian Perindustrian Agus Tjahajana di acara pameran perhiasan Jakarta international Jewellery Fair 2013 di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (9/5/2013)
Ia mengakui bahwa Hong Kong memiliki penawaran menarik soal perhiasan. Pada sebuah tempat di Hong Kong disediakan ribuan pedagang perhiasan dari berbagai negara. Jika pameran di Indonesia hanya 1 lantai maka di Hong Kong bisa sampai 7 lantai.
"Saya rasa itu alasan banyak yang memilih kesana dibanding di Indonesia, walaupun mestinya di Indonesia bisa dikembangkan industri perhiasan seperti itu," ucapnya.
Selain Hongkong, menurut Agus masyrakat Indonesia juga lebih suka berbelanja perhiasan ke Singapura. "Karena orang Singapura itu jemput bola, ada yang mau beli perhiasan dia datangi tuh, milih ini itu segala macam jadi kan, beli 2 atau 3 itu ketutup modal," sebutnya.
Ia mengatakan perlunya pengembangan industri perhiasan di Tanah Air. Sebab pasar Indonesia sangat besar, jika pengusaha dalam negeri tidak siap, maka pasar tersebut akan diambil negara lain.
"Kelas menengah akan terus bertambah, setelah mereka punya rumah dan punya kendaraan kan perhiasan, ini jangan sampai ini dimanfaatkan oleh negara lain. Karena pasar kita besar,"pungkasnya.
Pameran Jakarta international Jewellery Fair 2013 berlangsung dari tanggal 9-12 Mei 2013 di Kartika Expo Center, Balai Kartini, Jakarta. Buat para pecinta perhiasan, bisa datang dari pukul 12.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Pengunjung tidak dikenakan biaya masuk alias gratis.
"Setiap tahun ada 50 juta orang yang daya belinya meningkat. Jangan sampai yang mau beli perhiasan itu harus ke Hong Kong seperti sekarang ini," ungkap Dirjen Industri Kerjasama Internasional Kementerian Perindustrian Agus Tjahajana di acara pameran perhiasan Jakarta international Jewellery Fair 2013 di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (9/5/2013)
Ia mengakui bahwa Hong Kong memiliki penawaran menarik soal perhiasan. Pada sebuah tempat di Hong Kong disediakan ribuan pedagang perhiasan dari berbagai negara. Jika pameran di Indonesia hanya 1 lantai maka di Hong Kong bisa sampai 7 lantai.
"Saya rasa itu alasan banyak yang memilih kesana dibanding di Indonesia, walaupun mestinya di Indonesia bisa dikembangkan industri perhiasan seperti itu," ucapnya.
Selain Hongkong, menurut Agus masyrakat Indonesia juga lebih suka berbelanja perhiasan ke Singapura. "Karena orang Singapura itu jemput bola, ada yang mau beli perhiasan dia datangi tuh, milih ini itu segala macam jadi kan, beli 2 atau 3 itu ketutup modal," sebutnya.
Ia mengatakan perlunya pengembangan industri perhiasan di Tanah Air. Sebab pasar Indonesia sangat besar, jika pengusaha dalam negeri tidak siap, maka pasar tersebut akan diambil negara lain.
"Kelas menengah akan terus bertambah, setelah mereka punya rumah dan punya kendaraan kan perhiasan, ini jangan sampai ini dimanfaatkan oleh negara lain. Karena pasar kita besar,"pungkasnya.
Pameran Jakarta international Jewellery Fair 2013 berlangsung dari tanggal 9-12 Mei 2013 di Kartika Expo Center, Balai Kartini, Jakarta. Buat para pecinta perhiasan, bisa datang dari pukul 12.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Pengunjung tidak dikenakan biaya masuk alias gratis.
detik.com
Navigation